“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”

Bidadari Syurga dunia Jadi dambaan setiap wanita Impian diri wanita sholehah Qonitat dan berhati bunga Dimana pun berada kau tetap setia Pada Allah, Rasul dan juga Dien-Nya..

Selasa, 03 Maret 2009

Single Happy

Mereka bilang aku pemilih dan kesepian
Terlalu keras menjalani hidup
Beribu nasehat dan petuah yang diberikan
Berharap hidupku bahagia
[*]
Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single and very happy
[**]
Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single and very happy

Mereka bilang sudah saatnya karena usia
Untuk mencari sang kekasih hati
Tapi ku yakin akan datang pasangan jiwaku
Pada waktu dan cara yang indah

I’m single and very happy

Waktu terus berjalan
Tak bisa ku hentikan
Ku inginkan yang terbaik untukku

.....................................................................................

Kamis, 29 Januari 2009

catatan 20 September 2000

Dik, Ikut Saya ke ruangan....., kata Ibu direktur. Saya pun mencoba membalikkan badan mencoba mencari tahu dengan siapa beliau memanggil, tak ada orang lain dan akhirnya telunjuk itu mengarahku....Saya BU....iya, jawabnya.

Langkah kcilku mengikutinya menuju ke ruangan mewah seorang direktur dan bertanya-tanya dalam hati ada apa gerangan.

Diruangan Ibu Direktur...
Kamu tahu alasan apa saya memanggilmu ke ruangan, saya menggelengkan kepala dan mencoba mencari jawaban dari tatapan tajam dan tak bersahabatnya...(padahal biasanya beliau sangat ramah kepada saya).

Beliaupun mencoba mengurai kata-kata, dan ku coba memahami kata yang menyiratkan bahwa telah terjadi pelanggaran berat.

Iyaaa....sayapun dicap telah melanggar peraturan Kampus, ...
lagi-lagi peraturan.....

Beliaupun menyambung penjelasannya yang cukup memanaskan telinga....Bahwa saya sebagai salah satu anggota perwakilan Mahasiswa tidak seharusnya berlaku demikian....

Lalu sayapun bertanya "emangnya kesalahan Apa yang saya perbuat bu?", dengan keras beliau berkata kamu telah melanggar peraturan Kampus dengan merubah model pakaian Seragam yang sudah ditetapkan...

Pandangan kuarahkan ujung kaki hingga baju yang kukenakan, lalu bertanya lagi mangnya ada yang salah ya bu, warna bawahan sama, warna baju sama, warna rompi juga sama....

lalu beliaupun menjelaskan kamu tidak seharusnya membuat pakaian seperti itu seenaknya merubah peraturan Rok pendek 3 jari diatas lutut dengan celana model kulot ( maklum memang saat itu saya belum berjilbab karena belum dibolehkannya memakai jilbab)
tapi karena risih menggunakan rok pendek akhirnya merubahnya ke bentuk celana kulot dan ternyata itu diikutin Mahasiswa lainnya....dan klimaksnya hari ini mendapat warning langsung dari orang nomor satu kampus.
Saat itu saya hanya bisa berargumen bahwa daripada saya yang sering pulang malam dengan ber rok pendek dapat mengundang hal-hal negatif apa kampus bisa menjamin itu. Saya dikatakan pembangkang.....dan yang lebih membuatnya marah karena saya menyinggung kejadian saat penerimaan Mahasiswa Baru karena memakai rok pendek dan saking sibuknya beliau tanpa disadarinya kalau pakaian yang tidak seharusnya nampak itu menjadi tontonan....

Beliau sangat marah....dan akhirnya menjatuhkan skorsing satu minggu, dalam menjalani skorsing itu saya mencoba mencari solusi permasalahan ini, dan akhirnya jawaban dari sujud malamku harus menyempurnakan dan lebih merapikan penampilanku dengan jilbab, ini kesempatanku merealisasikan impian indahku yang sudah lama terpendam....meskipun belum tahu reaksi pihak kampus jika mengetahui ini.

Senin itu, mulailah saya berjilbab ke kampus.....

memasuki gerbang kampus....semua teman-teman pada heran, dan salah satu dari merekapun dengan celoteh nyelenehnya mengatakan "cewek....mau pengajian dimana, cari bahaya dia" ....dug ada warning keras bahwa saya bakal menemui cibiran yang sama ....saya hanya berkomentar apa rasa takut Kepada ALLAH masih bisa dikalahkan dengan kebijakan kampus.

saya tersenyum dan melewati pandangan aneh teman-teman, dan betul prediksi mereka ketika menaiki anak tangga....muka ketus Sang ibu direktur menungguku di ujung tangga....

Kembali saya dipanggil ke ruangan mewah itu.....
kamu koq bukannya berubah tapi malah menjadi-jadi, kamu paham atau pura-pura tidak tau seh dengan aturan kampus.....kata-kata menghujani pertemuan itu.

Saya hanya menjawab..." biarkan saya menjalani agama saya dengan baik bu.....
iya tapi tidak begini caranya, silahkan kamu kuliah di kampus yang memang basicnya untuk muslim....hari ini juga saya akan kasih kamu rekomendasi untuk pindah jika kamu masih bersikeras dengan keputusanmu itu....

Seandainya tidak mengingat orang tua yang bersusah payah menguliahkan, mungkin saat itu sudah berinisiatif pindah, tapi kembali pikiran " darimana saya mendapatkan uang untuk pindah kampus....untuk bayar uang kuliah saja saat ini saya rela berpuasa....

Ya Allah, ketika saya berkomitmen menjalani hidayah-MU, ujianku makin berat...

meskipun tidak jadi pindah kampus tapi ibu direktur akhirnya memutuskan kalau sayapun kembali tidak diikutkan di mata kuliah, kalau yang dulunya tidak diijinkan ke kampus sekarang tidak dibolehkan memasuki ruang kuliah....sampai saya mengikuti peraturan kampus memakai rok 3 jari diatas lutut.....bersepatu hak tinggi minimal 6 cm....membayangkannya saja sudah demikian ribetnya.

Kecewa....
Sedih......
Marah......

semua bercampur aduk ketika melihat sahabat-sahabat saya memasuki ruang kuliah sementara saya harus duduk disudut luar ruangan menunggui mereka selesai kuliah....padahal dari segi kewajiban pembayaran ...saya pun sudah melaksanakannya.

Kondisi ini jelas mengundang pertanyaan teman-teman mahasiswa yang mengenal saya.....
ada komentar " ikutin aj apa maunya " miris banget mendengarnya...padahal dia juga Muslim, saya hanya bilang "kehilangan kesempatan kuliah tidak masalah buat saya, tapi kehilangan hidayah Allah adalah laknat luar biasa buat saya.

Teman-teman di perwakilan mahasiswapun, prihatin dengan kejadian ini....mereka pun terus mensupportku, agar mempertahankan prinsip itu....

Mulailah mereka mengadakan dialog, hingga klimaksnya menghadap ke Bagian kemahasiswaan yang kemudian menfasilitasi pertemuan kami dengan ibu direktur.

Awalnya ibu direktur tidak mau dengan alasan itu sudah kebijakan kampus, tapi dengan alasan pelaporan yang bisa saja kepada orang yang mengerti hukum agama akhirnya beliau mulai melunak.

Hingga hasil dari pertemuan itu membolehkan, dengan syarat saya harus menandatangani satu perjanjian jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menyangkut pakaian ini, saya siap menanggungnya sendiri, dan saat itu sayapun menyanggupinya.

kini hari-hari saya, telah dihiasi dengan penampilan layaknya orang-orang mau pengajian seperti komentar teman saya....tapi saya menikmatinya dan Alhamdulillah penampilan ini telah banyak diikuti teman-teman saya.....

Saat Foto ijazah, saya memperoleh pengecualian untuk buka jilbab....entahlah mungkin karena mereka malas lagi adu argumen ....hal inipun saya tahu dari teman-teman yang diharuskan buka jilbab di foto ijazahnya saat pengambilan ijazah.

Maafkan saya sahabat-sahabatku....yang tidak sanggup berjuang bersama kalian diakhir-akhir kebersamaan kita dikampus tercinta...hal ini tak lebih dari ketidaktahuan saya akan kejadian itu...


Catatan memori dari seorang ukhti
Terima kasih untuk sahabat-sahabatku yang telah banyak mensupport

Kamis, 11 Desember 2008

Perjuangan....

Duduk di kursi Badan Perwakilan Mahasiswa terkadang menurut sebagian Mahasiswa adalah posisi yang sangat bergengsi dilingkungan Kampus, dimana memang saat itu hanya diisi oleh 5 Mahasiswa saja, dalam hirarkinya posisinya memang diatas Senat Mahasiswa (sekarang sudah berubah nama jadi BEM) dan dibawah Pembantu Direktur III yang menangani bidang Kemahasiswaan.


Karena tugas utamanya menjadi perwakilan Aspirasi Mahasiswa kami berlima berusaha membuat program-program kerja melalui Raker yang disinkronkan dengan program-program kerja Senat Mahasiswa.

Tak Mudah memang mengemban Amanah Ini tapi kami sudah bertekad menjalankan Amanah ini dengan baik dan Ikhlas. Mulai dari performance, sikap ataupun kata-kata selalu menjadi perhatian dan bahkan menjadi contoh teman2-teman lainnya.

Sungguh suatu Amanah yang berat, menjadi organisasi pertama dikampus saat itu (maklum saya termasuk Angk. I). gerah juga karena setiap saat dituntut berpenampilan Rapi layaknya Anggota Dewan ;)) yang hendak rapat berjas rapi meskipun Jas Almamater.

Karena tugas kami menjadi wakil Mahasiswa, mulailah kami bekerja dengan berbagai macam kegiatan mulai dari ekstrakokurikuler, pelatihan, hingga pertandingan. dan salah satu prestasi Awal kami yang paling sukses pelaksanaan Porseni Se Yayasan.

Dalam pelaksanaan program-program kerja itu kami tak mengabaikan pula Aspirasi-aspirasi teman-teman Mahasiswa, dan yang lebih dominan adalah bersifat keluhan.

Hingga Klimaksnya keluarnya salah satu dosen terbaik dan paling dekat dengan Mahasiswa...yang mengundang berbagai reaksi keras. Karena tingginya aksi protes
mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa mengambil satu inisiatif melakukan "Sidang Dadakan" dan menghasilkan satu keputusan bahwa akan diadakan DIALOG ANTARA MAHASISWA DAN CIVITAS AKADEMIKA, suatu tanggung jawab yang berat karena harus memfasilitasi antara keinginan Mahasiswa dan Kebijakan Kampus. Langkah Awal kami menetapkan 3 hari untuk mengumpulkan aspirasi mahasiswa dengan menyarankan ke semua Mahasiswa AMIK untuk mencatat semua aspirasinya di satu kertas tanpa hiasan embel-embel nama. Benar-benar pekerjaan yang berat karena disamping mendatangi setiap mahasiswa juga harus bermain kucing-kucingan dengan Pihak Akademik, langkah kami tergolong sangat rahasia layaknya sepak terjang Intelijen ;)) karena harus menyembunyikan kegiatan ini sebelum pelaksanaan, demi menghindari rekasi keras pihak kampus kalau mereka tahu misi ini dan resikonya penggagalan aksi atau bahkan ancaman Drop Out (DO) menghantui kelima personil BPM.

3 Hari mengumpulkan Aspirasi mahasiswa dalam bentuk tulisan, team kerja BPM mulai lembur merangkum semua Aspirasi itu yang menghasilkan 13 (tiga belas) Tuntutan, kritikan dan saran.

Melelahkan....iyaa.....karena di tengah lelap dan mimpi indah mahasiswa lainnya, kami harus menyusun strategi pertemuan. Dan Hasil keputusan menetapkan Hari Senin, 25 September 2000, jam 09.00 WITA akan ada undangan pertemuan antara Mahasiswa dan Civitas Akademika di Aula Kampus lantai III untuk pembahasan dan solusi terhadap 13 tuntutan tersebut.

Meskipun waktu sudah ditetapkan tapi pihak kampus belum tahu sama sekali, hanya kepada mahasiswa kami informasikan ini tak lebih dari upaya untuk menghindari reaksi dan persiapan yang matang dari pihak kampus untuk berargumen yang ujung-ujungnya hanya mengeluarkan janji kosong.

Tapi yang namanya prgolakan pasti akan mengemuka ke atas, rencana ini akhirnya ketahuan juga oleh pihak kampus pada hari sabtu 2 hari menjelang pertemuan itu, hal ini disebabkan Aula tempat diadakannya dialog tersebut akan digunakan juga oleh Pihak D1 pada hari yang bersamaan untuk kegiatan seni, meskipun pihak kampus mengijinkan tapi salah satu team kami mencoba mencegah.....akhirnya terjadi sedikit percekcokan yang akhirnya mengundang pimpinan kampus untuk turun tangan dan menanyakan kepada kami ...emangnya ada kegiatan apa?? koq Aulanya cuman dipinjam tapi ga dikasih??

Akhirnya kamipun berterus terang bahwa hari senin akan ada pertemuan antara Mahasiswa dan Civitas akademika....ekspresi kaget, takut, kecewa dan pertanyaan "emangnya ada yang salah dengan kebijakan kampus?" bercampur dalam amarah yang berujung pada pemanggilan team BPM. Pertanyaan tujuan, masalah ataupun hal-hal lain menghujani telinga kami.....tapi kamipun bersikeras untuk merealisasikan rencana itu, akhirnya dicapai kata sepakat bahwa rencana tersebut tetap direalisasikan tapi waktunya diundur hari selasa....meski ada rasa kecewa tapi kami mencoba mentolerir hal itu.

Selasa Pagi itu, semua kegiatan perkuliahan ditiadakan. berbagai expresi wajah-wajah mahasiswa menghiasi Aula pagi itu,tema yang hangat pagi itu seputar aspirasi dan persiapan pertanyaan. Pihak kampus pun berusaha mempersiapkan diri menghadapi serangan pertanyaan dan kritikan mahasiswa. jam 09.00 Wita dialog pun dimulai dibuka oleh ketua BPM dan dilanjutkan pembacaan 13 aspirasi dari mahasiswa kemudian diikuti sepatah kata dari Pihak Kampus, setelah memasuki tahap diskusi......Kondisi memanas. Mahasiswa mulai dirasuki emosi, pertanyaan-pertanyaan mulai fasilitas kuliah, dosen, pakaian seragam, kebijakan kampus dicoba untuk dicari titik temunya. Ya sekali lagi pihak kampus berargumen kurangnya budget karena terlalu banyak yang harus dibiayai......Jelas Mahasiswa tidak mau tahu, kalau mereka sudah rajin membayar urusan kewajiban mereka anggap selesai...gilirannya menuntut hak....
perdebatan yang alot, pihak kampus seakan tidak sanggup untuk menghadapi reaksi yang mencatat sejarah untuk pertama kalinya terjadi di kampus tersebut. perdebatan berjalan sampai pukul 15.00 Wita yang akhirnya menjawab 12 belas tuntutan Mahasiswa kecuali 1 tuntutan tidak dapat dipenuhi yakni Mengembalikan dosen favorit yang sangat berprestasi mereka yang sudah di eksekusi kebijakan kampus.
Semua Mahasiswa mencoba menyetujui janji yang disodorkan pihak kampus dan menunggu realisasinya dalam waktu 2 Minggu.

Alhamdulillah, setelah dialog tersebut, perbaikan LAB, ruang kuliah, dosen, pakaian seragam hingga peraturan kampus mulai menunjukan perbaikan.

Ada rasa bahagia ketika kami berlima dengan dukungan teman-teman mahasiswa, berhasil dalam membuat satu reformasi yang bermanfaat. dan kami selalu memandang ini adalah perjuangan yang real untuk merintis dan menunjukkan bukti nyata perjuangan kami untuk kampus tercinta....

Terima Kasih untuk sahabat-sahabatku anggota Badan Perwakilan Mahasiswa periode 1999-2000..
Terima Kasih untuk teman-teman Mahasiswa Amik Angkatan I, II, dan III
Dan Mohon Maaf untuk civitas Akademika Amik semoga Amik Kedepannya dapat menggenggam Masa depan yang gemilang...AMIN


Catatan Memori dari kampus tercinta

Rabu, 10 Desember 2008

Harapan Terindah dari bidadari Kecilku...

Naylah Alifah itulah nama terindah yang kupilihkan untuk bidadari kecilku yang sekarang ini sudah berusia 2 tahun 5 bulan...yang artinya suka memberi, ramah tamah dan bersahabat dengan nama itu kelak kami berharap dia tumbuh jadi bidadari yang cantik yang selalu punya rasa welas asih untuk sesamanya

Dia bidadari yang lucu yang setiap saat memanggilku Bu Ani, meskipun dalam realitanya dia berstatus PONAKAN olehku...tangisan-tangisan manja, senandung-senandung Indah menyatu dalam kerinduan jika sehari tak memeluknya

Keluargaku sudah memiliki 3 bidadari-bidadari cantik tapi menurut pendapat orang lain sikap dan kasih sayangku berbeda untuk ponakan yang satu ini, saya dikit membenarkan mungkin emang gitu adanya....itu tak lebih dari upaya keluargaku untuk memaksimalkan kasih sayang yang mungkin bagi orang lain yang memiliki keluarga yang utuh tidaklah penting.

Dari bibir mungilnya sering terucap kata "Ayah" tapi ketika kata itu dikuti pertanyaan orang lain "Ayahnya kemana?" selalu ada jawaban polos tanpa makna dari bibirnya....."uuuuhhhh pergi Jauh".

ada tetesan Air mata ketika melihat perkembangannya yang lucu dan menggemaskan namun tak pernah merasakan sentuhan lembut dari makhluk yang namanya "Ayah".

Tapi dalam sikap atau kata-kata kami tak pernah sedikitpun untuk menanamkan sikap dendam atau sakit hati....untuk orang yang dipanggilnya Ayah. Biarkan Allah membalas semuanya...

Saya selalu berharap dia tumbuh menjadi bidadari penyejuk Mata...

Di hari Miladnya bidadari kecilku itu menelpon ke HP satu permintaan yang polos darinya "Beliin Naylah cepeda ya bu"...Baiyya tidak minjamin cepedanya....
sekali lagi Air mata ini menetes...dan terlintas dalam pikiranku " Andai kau Nak memiliki Ayah disampingmu pasti benda itu sudah kau miliki tanpa menunggu hari Miladmu"

saat itu saya mengiyakan dan berusaha memenuhi permintaannya, sambil mendoakan mudah-mudahan engkau kelak menjadi gadis yang manis, yang sholehah dan berbakti ...amin

Selamat Milad Ya Chayank...
Selamat Ultah Ya bidadariku...
Semoga Panjang Umur dan jadi bidadariku yang sholehah


Moment terindah di hari Milad Naylah